Halaman

Dolar AS Tembus Rp 14.600, Fadli Zon: Semoga Tak Ada Huru Hara

NAGABOLA - Waketum Gerindra Fadli Zon berharap naiknya harga dolar Amerika Serikat (AS) tak menimbulkan huru-hara seperti tahun 1998. Dia menyarankan agar pemerintah punya strategi investasi.



"Mudah-mudahan huru-hara nggak ada, jaga bersama. Yang membahayakan, ekonomi pasti buat efek domino pada lapangan kerja, perusahaan makin sulit, apalagi yang pinjamannya dolar, pemerintah punya strategi intervensi harusnya, getting intervensi right, sehingga tidak seperti sekarang, not existent," kata Fadli di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

Menurut Fadli, jika pemerintah tak punya strategi investasi, harga dolar bisa terus naik. Hari ini nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mencapai Rp 14.600.

"Bisa jebol malah ke Rp 15 ribu, kalau pemerintah seperti ini bisa Rp 16 ribu, mereka nggak punya strategi, nggak ada pertahanan, seperti tak ada eksistensi," jelas Fadli.

Dalam kontestasi Pilpres 2019, Fadli mengatakan, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal mengangkat isu ekonomi, termasuk meredam naiknya harga dolar. Menurutnya, isu ekonomi harus diprioritaskan.

"Isu ekonomi paling penting, sehari-hari yang dirasakan masyarakat, cari lapangan kerja susah, pekerjaan diambil buruh asing, harga membumbung tinggi, dari rumah tangga, BBM," tutur Fadli.

"Listrik pajak naik, daya beli turun, nggak menggerakkan, pembangunan infrastruktur tak menstimulus ekonomi, target pertumbuhan tak tercapai, 7-8 persen boro-boro, tiap tahun pemerintahan Jokowi tak tercapai," imbuh Wakil Ketua DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, harga dolar hari ini mencapai nilai tertinggi. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan nilai mata uang pun hampir dialami oleh negara berkembang lainnya.

"Bukan cuma rupiah, tapi ke emerging market," kata Darmin, Senin (13/8).